Pernahkah kau membayangkan sebuah tempat, bukan sekadar tumpukan buku, melainkan sebuah denyut kehidupan yang tak henti-hentinya memompa semangat, mimpi, dan pengetahuan? Sebuah oase di tengah hiruk pikuk keseharian, yang aroma kertas lamanya bercampur dengan wangi harapan baru? Jika pernah, maka bersiaplah untuk terpukau oleh kisah Perpustakaan Desa Candimulyo, sebuah permata bernama "Mulia Pustaka".
Terletak di pelukan asri Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Mulia Pustaka bukan sekadar bangunan fisik. Ia adalah manifestasi dari keyakinan bahwa ilmu adalah cahaya, dan setiap halaman yang dibaca adalah langkah menuju masa depan yang lebih terang. Namanya sendiri, "Mulia Pustaka," seolah berbisik tentang kemuliaan yang terpancar dari setiap aksara, setiap cerita, dan setiap penemuan yang terjadi di dalamnya.
Di balik setiap permata, ada seorang pengukir yang berdedikasi. Di balik Mulia Pustaka, ada sosok Eka Maritha Wati, S.Pust. Ia bukan hanya pengurus, melainkan arsitek jiwanya, detak jantung yang tak pernah lelah memompa semangat. Dengan latar belakang pendidikan Sarjana Ilmu Perpustakaan, Eka tak sekadar menjalankan tugas; ia mengalirkan seluruh passion dan pengetahuannya ke dalam setiap sudut Mulia Pustaka.
Matanya selalu berbinar ketika bercerita tentang mimpi-mimpinya untuk perpustakaan desa. Baginya, perpustakaan adalah jembatan. Jembatan bagi anak-anak untuk menjelajahi dunia fantasi, bagi remaja untuk menemukan jati diri, bagi ibu-ibu untuk mengasah keterampilan, dan bagi para petani untuk menemukan inovasi. Dedikasinya tanpa batas, seolah ia percaya bahwa setiap buku yang terbuka adalah pintu menuju seribu kemungkinan.
Seperti ladang yang subur membutuhkan siraman air dan pupuk, Mulia Pustaka pun merasakan sentuhan magis dari angin segar. Kedatangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Jogja adalah sebuah anugerah. Mereka tak hanya membawa energi muda yang membuncah, tetapi juga ide-ide brilian yang mampu menyulap Mulia Pustaka menjadi lebih dinamis dan relevan.
Bersama Eka dan pengurus lainnya, mahasiswa KKN bahu-membahu menata ulang ruang, menghidupkan program-program baru, dan menjemput setiap warga untuk datang. Suasana menjadi lebih hidup, derap langkah anak-anak lebih riang, dan diskusi-diskusi kecil pun sering terdengar dari sudut-sudut perpustakaan. Kolaborasi ini membuktikan, bahwa sinergi antara semangat lokal dan semangat akademis mampu menciptakan keajaiban nyata.
Mulia Pustaka kini telah berkembang jauh melampaui sekadar tempat penyimpan buku. Ia bertransformasi menjadi ruang komunitas yang hangat. Di sini, anak-anak tidak hanya membaca, tetapi juga mendengarkan dongeng, menggambar, dan bahkan belajar bercerita. Remaja menemukan ruang diskusi untuk berbagi ide dan impian. Ibu-ibu kadang berkumpul untuk belajar kerajinan tangan sambil sesekali melirik buku resep. Petani mungkin menemukan panduan praktis tentang pertanian organik.
Setiap lorong, setiap rak, setiap halaman di Mulia Pustaka seolah berbisik: "Bacalah, belajarlah, berkaryalah, dan bermimpilah." Ia menjadi pusat gravitasi bagi Desa Candimulyo, tempat di mana rasa ingin tahu dipupuk, bakat diasah, dan benih-benih masa depan ditanam dengan penuh harap.
Mulia Pustaka bukanlah akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang. Di bawah kepemimpinan Eka Maritha Wati dan dukungan tak henti dari masyarakat serta kolaborasi seperti KKN UIN Jogja, perpustakaan ini akan terus tumbuh, terus menginspirasi, dan terus menjadi mercusuar pengetahuan di Desa Candimulyo.
Maka, jika suatu hari kakimu melangkah ke Wonosobo, atau jiwamu haus akan kisah-kisah inspiratif tentang harapan dan dedikasi, datanglah ke Candimulyo. Kunjungi Mulia Pustaka. Rasakan sendiri denyut kehidupannya, hirup aroma pengetahuannya, dan biarkan keajaiban literasi menghipnotismu, seperti yang telah ia lakukan pada setiap jiwa yang pernah menyentuhnya. Karena di sana, di jantung Desa Candimulyo, Mulia Pustaka terus membuktikan bahwa membaca adalah kunci untuk membuka gerbang kemuliaan.
XIII. PLATFORM
Kampung KB Abhina memanfaatkan berbagai platform media, di antaranya website, media sosial (Facebook, Instagram, YouTube, dan TikTok) untuk menyampaikan informasi tentang program kegiatan. Media-media ini digunakan sebagai sarana edukasi, sosialisasi, advokasi, dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Kampung KB Abhinaya berharap dapat menjangkau audiens yang lebih luas, membangun sinergi, meningkatkan aksesibilitas publik, dan memaksimalkan efektivitas program. Berikut adalah beberapa dokumentasi dan publikasi kegiatan Kampung KB Abhinaya: