"Sinergi Lintas Sektor Kertek & Kalikajar di Desa Candimulyo"
Liputan Eksklusif
Dokumentasi Kegiatan
Cuplikan suasana evaluasi dan komitmen bersama di Gedung Serbaguna Abinaya.
Boxed Title: Refleksi Realitas Lapangan
"Weleh, weleh, weleh... Mo Mo Si Momo... Hey! Mau ke mana...? Stunting lagi, stunting lagi. Gara-gara si Komo lewat, Pak Lurah jadi bingung. Orang-orang ikut bingung. Weleh, weleh, weleh."
Ngomong-ngomong, atmosfer Desa Candimulyo belakangan ini terasa berbeda. Desa ini seolah tidak pernah tidur dari denyut aktivitas pembangunan. Dalam beberapa bulan terakhir, Candimulyo bertransformasi menjadi episentrum studi dan inovasi desa. Ibarat selebriti yang tengah naik daun, karpet merah seolah terhampar menyambut tamu-tamu kehormatan yang datang silih berganti.
Mulai dari delegasi studi tiru lintas kabupaten, kolaborasi akbar bersama empat puluh empat dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hingga kunjungan Deputi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Bahkan, Bapak Bupati Wonosobo tampaknya sudah sangat familiar dengan setiap jengkal jalan setapak di sini.
Namun, di balik gemerlap predikat dan sorotan publikasi, terdapat sebuah tantangan fundamental yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Isu stunting atau gagal tumbuh pada anak masih menjadi momok yang mengintai masa depan generasi penerus.
Filosofi Penanganan: Penanganan stunting bukan sekadar perlombaan lari jarak pendek (sprint), melainkan sebuah maraton panjang yang membutuhkan ketahanan, konsistensi data, dan intervensi yang presisi.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa ancaman stunting masih sangat nyata. Hal ini menegaskan bahwa predikat juara bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar.
Boxed Title: Konsolidasi Lintas Sektor & Data
Pada Senin, 1 Desember 2025, Gedung Serbaguna Abinaya Candimulyo bertransformasi menjadi pusat komando strategis. Bukan untuk perayaan seremonial, melainkan menjadi markas bedah data dalam agenda "Evaluasi Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Wonosobo 2025".
18.16%
Prevalensi Stunting Wonosobo (Sep 2025)
Urgensi Intervensi
Angka 18,16% masih berada di atas target ambisius daerah. Data ini menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan untuk tidak hanya bekerja secara rutin, namun memerlukan lompatan inovasi (quantum leap).
Boxed Title: Kepemimpinan Transformatif
Dua figur pimpinan wilayah, Camat Kertek dan Camat Kalikajar, tampil sebagai motor penggerak. Ardian Indra Saputro, S.S.T.P., M.M. (Camat Kertek) memaparkan strategi berbasis data mikro, sementara Aldiana Kusumawati, S.S.T.P., M.M. (Camat Kalikajar) membawa perspektif efisiensi birokrasi yang adaptif.
Kepala Dinas PPKB PPA, Diyah Sudistiawati, S.S.T.P., turut menegaskan perlunya implementasi Quick Wins melalui program GENTING (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Program ini bukan sekadar wacana filantropi, melainkan sebuah gerakan sosial terstruktur.
Boxed Title: Realitas & Komitmen Candimulyo
Meski menjadi barometer prestasi dan tuan rumah bagi agenda krusial ini, Candimulyo sendiri tidak menutup mata terhadap realitas di lapangan. Desa ini tidak luput dari dinamika dan tantangan perjuangan melawan stunting yang fluktuatif. Transparansi dan kejujuran data menjadi kunci utama dalam perumusan solusi.
TPPS
Ibu Giyarti
Ketua TPPS Desa Candimulyo
"Meskipun angka stunting di desa kami sudah menunjukkan tren penurunan, namun munculnya kasus baru tetap menjadi perhatian yang sangat serius. Salah satu langkah konkretnya, kita sedang masif menggerakkan orang tua asuh cegah stunting, dan alhamdulillah kita telah mendapatkan orang tua asuh yang siap istiqomah."
Disamping itu, Bidan Desa Candimulyo, Ibu Iin Ning Halimah. A.Md.,Keb, terus melakukan pendampingan intensif untuk memastikan intervensi medis dan gizi berjalan optimal.
KADES
Bapak Parman
Kepala Desa Candimulyo
"Stunting ini memang seperti virus yang harus terus kita lawan bersama, tidak bisa sendiri-sendiri. Diperlukan kolaborasi dan kesadaran kolektif yang kuat."
Pertemuan hari ini bukan sekadar evaluasi administratif, melainkan sebuah suntikan semangat baru (booster) bagi seluruh elemen desa. Ini menjadi bukti empiris bahwa dengan sinergi, inovasi, dan komitmen berkelanjutan dari semua pihak, harapan untuk menekan angka stunting hingga mencapai titik nol bukan lagi sekadar utopia.
Perjalanan masih panjang, namun Candimulyo telah membuka jalan sebagai teladan bahwa perjuangan ini adalah perjuangan bersama untuk masa depan generasi Wonosobo yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas.
PLATFORM MEDIA & TV DESA
Pusat Integrasi Data, Layanan Digital, & Dokumentasi Visual Candimulyo
Transparansi Informasi Publik
Desa Candimulyo – memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.
Laporan Kinerja Digital & Atensi Publik (28 Hari Terakhir)
Jangkauan Visual
8,9 rb
↑ Signifikan (+1,2 rb)
Indikator tingginya atensi publik terhadap transparansi program desa.
Retensi Audiens (Jam)
102,0
≈ Stabil
Tingkat keterlibatan warga dalam menyimak konten edukasi desa.
Partisipasi Tetap
+116
↑ Progresif (+50%)
Pertumbuhan basis warga yang memantau informasi secara berkelanjutan.
Kanal TV Desa: Dokumentasi & Arsip
LAYAR UTAMA: LIPUTAN TERBARU
PILIH PLAYLIST TOPIK
(Ini adalah playlist video, klik tombol kanan atas video untuk melihat daftarnya)