Desa Candimulyo

Kec. Kertek, Kab. Wonosobo
Prov. Jawa Tengah

Loading

Desa Candimulyo

Perayaan

Hari Ibu

  • Hari
  • Jam
  • Menit
  • Detik
Info
Selamat datang di Website Resmi Desa Candimulyo Desa Candimulyo Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

Berita Desa

Komentar Terbaru

 
Arsip Peradaban Kuno

Candimulyo

The Silent Witness of Sindoro

 

"Sebuah tinjauan mendalam tentang jejak vulkanis dan etimologi peradaban yang tertidur di lereng dua raksasa Jawa."

I. Kronik Vulkanologi: Mahapralaya Sindoro-Sumbing

Mengapa Candimulyo memiliki tanah yang subur namun kehilangan situs fisiknya?

Untuk memahami sejarah Candimulyo, kita harus menarik garis waktu jauh ke belakang, melampaui era kolonial, menuju era geologis di mana Gunung Sindoro (3.136 mdpl) dan Gunung Sumbing (3.371 mdpl) menjadi penentu nasib peradaban. Candimulyo tidak berdiri di tanah yang "kosong", melainkan berdiri di atas lapisan sejarah yang terkubur oleh material vulkanik atau piroklastik.

Data vulkanologi mencatat bahwa Sindoro adalah gunung api aktif tipe Strato. Erupsi historis yang tercatat secara modern mungkin terjadi pada abad ke-19 dan 20, namun erupsi purba pada masa Mataram Kuno (sekitar abad ke-9 hingga 11 Masehi) adalah kunci yang hilang. Hipotesis para ahli arkeologi yang meneliti situs Liyangan (yang berjarak tidak jauh dari Candimulyo) menyebutkan adanya bencana katastropik yang mengubur permukiman secara tiba-tiba.

Teori "Pompeii Van Java"

Seperti halnya kota Pompeii yang terkubur abu Vesuvius, wilayah lereng Sindoro-Sumbing, termasuk area yang kini bernama Candiroto dan Candimulyo, diduga kuat mengalami hal serupa. Nama "Candiroto" (Candi yang Rata) adalah bukti linguistik terkuat. Leluhur tidak menamai tempat tersebut karena "tidak ada bangunan", melainkan karena mereka menyaksikan bangunan megah yang "diratakan" oleh amarah alam. Material letusan ini kemudian mengalami pelapukan selama berabad-abad, menciptakan lapisan tanah Andosol yang sangat subur yang kini menjadi jantung pertanian desa.

Posisi geografis Candimulyo yang diapit (intermontane basin) menjadikannya area tangkapan air sekaligus jalur aliran lahar dingin purba. Inilah yang menjelaskan mengapa di beberapa titik (seperti Kalikuto) struktur tanahnya berteras-teras alami, membentuk benteng alam yang melindungi permukiman baru pasca bencana.

II. Eksegesis Wilayah: Tinjauan Etimologis Empat Pilar

Membongkar kode rahasia yang disematkan leluhur dalam nama-nama dusun.

Visualisasi Konsep Wilayah
Ilustrasi: Jejak peradaban yang bertransformasi menjadi tatanan masyarakat agraris.

1. Dusun MADUKORO

Simbol: Adyatma (Spiritualitas & Kehalusan)

Dalam khazanah pewayangan Jawa (Mahabharata), Madukoro adalah nama ksatrian atau tempat tinggal Raden Arjuna (Janaka). Arjuna adalah simbol dari "Lelananging Jagad" yang memiliki karakter lemah lembut, menyukai seni, namun sakti mandraguna.

Secara harfiah, Madu berarti sari pati atau sesuatu yang manis, dan Kara/Koro dapat diartikan sebagai perbuatan atau melakukan. Maka, Madukoro dapat dimaknai sebagai "Tempat di mana orang-orang melakukan perbuatan yang manis (mulia)".

Keberadaan petilasan Pringgondani di wilayah ini semakin mempertegas posisi Madukoro sebagai pusat spiritual desa. Pringgondani dalam wayang adalah kerajaan Gatotkaca, putra Bima. Penyatuan nama Madukoro (Arjuna) dan situs Pringgondani (Gatotkaca/Bima) dalam satu wilayah geografis menyiratkan pesan leluhur: Bahwa penduduk dusun ini diharapkan memiliki kehalusan budi seperti Arjuna, namun memiliki kekuatan pertahanan mental sekuat Gatotkaca.

2. Dusun CANDIROTO

Simbol: Abhinaya (Semangat Kebangkitan)

Inilah "Ground Zero" dari sejarah desa. Nama ini terdiri dari dua kata Sanskerta-Jawa: Candi yang merujuk pada bangunan suci atau penanda makam leluhur, dan Roto yang berarti rata/datar.

Secara toponimi, Candiroto bukan berarti "Candi yang dibangun di tanah rata", melainkan sebuah kesaksian sejarah tentang "Candi yang telah menjadi rata dengan tanah". Ini adalah memori kolektif tentang kehancuran dahsyat akibat aktivitas vulkanik Sindoro di masa lalu.

Filosofi yang terkandung di dalamnya adalah Resiliensi (Daya Lenting). Penduduk Candiroto mewarisi semangat bahwa "Kehancuran fisik bukanlah akhir". Mereka adalah simbol kerja keras. Tanah yang dulu menghancurkan candi, kini diolah menjadi lahan pertanian tembakau terbaik. Semangatnya adalah mengubah bencana menjadi berkah.

3. Dusun KALIKUTO

Simbol: Abhirama (Dinamika Sosial & Ekonomi)

Nama ini sangat unik dan sarat paradoks. Kali berarti sungai, dan Kuto berarti kota atau benteng pertahanan. Secara harfiah bisa diartikan "Sungai yang membelah Kota" atau "Benteng di tepian Sungai".

Dalam konteks sejarah klasik Jawa, sebuah permukiman yang menggunakan kata "Kuto" biasanya memiliki peran strategis, baik sebagai pusat pertukaran barang (ekonomi) atau pos pertahanan. Kalikuto kemungkinan besar adalah area permukiman terpadat atau pusat aktivitas sosial pada masa lampau yang dilindungi oleh kontur sungai yang curam (sebagai parit alami).

Filosofi Kalikuto adalah Aliran Kehidupan. Seperti sungai yang terus mengalir, masyarakat Kalikuto dikenal dinamis, guyub rukun, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

4. Dusun GONDANG

Simbol: Abhipraya (Harapan & Pengayoman)

Nama ini diambil dari nama flora, Pohon Gondang (Ficus variegata). Dalam budaya Jawa, penamaan suatu tempat berdasarkan nama pohon (toponimi vegetatif) menandakan bahwa pohon tersebut dulunya adalah penanda utama atau "punden" wilayah tersebut.

Pohon Gondang dikenal sebagai pohon penjaga mata air. Akarnya yang kuat mampu menyimpan air tanah, dan tajuknya yang lebar memberikan pengayoman.

Secara filosofis, Dusun Gondang adalah simbol Pengayoman dan Harapan. Seperti pohon Gondang yang tak pernah kering airnya, dusun ini diharapkan menjadi sumber kehidupan yang tak putus bagi generasi penerus Candimulyo. Karakter masyarakatnya cenderung tenang, membumi, dan menjadi penjaga tradisi kelestarian alam.

Lensa Candimulyo

 

Jejak Langkah di Madukoro

Menelusuri warisan spiritual.

Lansekap Alam Desa

Keindahan geografi di lereng Sindoro.

Pemandangan Desa

Panorama alam Candimulyo yang subur akibat material vulkanis purba.

IV. Arsip Kepemimpinan

Sejarah tidak hanya dibentuk oleh alam, tetapi juga oleh manusia yang memimpinnya. Berikut adalah kronologi kepemimpinan Desa Candimulyo yang tercatat dalam arsip desa:

No Nama Kepala Desa Masa Bakti Keterangan
1 PAWIRO DIHARJO s.d. 1912 Era Kolonial
2 JOGO WARDOYO 1913 - 1952 40 Th (Masa Transisi Kemerdekaan)
3 RAJOELI 1953 - 1984 32 Th (Orde Lama - Orde Baru)
4 SUEGIRI 1985 - 1993 08 Th
5 ARWIYONO 1994 - 2002 08 Th
6 IHKSANUDIN 2002 - 2007 Periode I
7 IHKSANUDIN 2008 - 2013 Periode II
8 PARMAN 2014 - 2019 Periode I
9 PARMAN (Petahana) 2020 - 2028 Periode II (Era Digitalisasi)

DIGITAL HERITAGE & MEDIA

Menghubungkan Sejarah Masa Lalu dengan Teknologi Masa Depan

Arsip Visual Desa

â–¶ LIPUTAN UTAMA
1. Profil & Sejarah Desa
2. Pemerintahan & Anggaran
3. Inovasi & Kampung KB

© 2025 Pemerintah Desa Candimulyo. Historiografi & Arsip Digital.

Beri Komentar

CAPTCHA Image

Desa

3.863

LAKI-LAKI

LAKI-LAKI3.863penduduk

3.833

PEREMPUAN

PEREMPUAN3.833penduduk

7.696

TOTAL

TOTAL7.696penduduk

Layanan
Mandiri

Hubungi Pemerintah Desa untuk mendapatkan PIN

Pemerintah Desa

Kepala Desa

PARMAN

Sekretaris Desa

HERI SUSILO AMIN, S.Pd.,Si.

Kaur Keuangan

SUBKHI NURMAHFUDIN

Kaur Perencanaan Pembangunan

FATKHUR ROHMAN

Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan

MUKHOLIP

Kasi Pemerintahan

SEPTI ERISTIYANA

Kepala Dusun

JOKO SLAMET, S.Pd.,Gr

Kepala Dusun

SAPANGESTU

Kepala Dusun

HERI PRASTYO, S.IP.

Kepala Dusun

KUAT AL SLAMET

Staff

MISYONO

Staff

LENI NUR LAELI

PERKEMBANGAN PENDUDUK

Bulan Ini

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

1

Orang

Pindah

0

Orang

Bulan Lalu

Kelahiran

0

Orang

Kematian

0

Orang

Masuk

0

Orang

Pindah

0

Orang

LAYANAN SURAT PENGANTAR

Hari Ini

2

Surat

Kemarin

0

Surat

Minggu Ini

2

Surat

Bulan Ini

12

Surat

Bulan Lalu

44

Surat

Tahun Ini

392

Surat

Tahun Lalu

430

Surat

Total

847

Surat

Transparansi Anggaran

APBDesa 2024 Pelaksanaan

Pendapatan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 2.837.783.213,00Rp. 3.069.769.000,00

92.44%

Belanja Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 2.614.214.921,00Rp. 3.123.046.173,00

83.71%

Pembiayaan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 68.277.173,00Rp. 53.277.173,00

128.15%

APBDesa 2024 Pendapatan

Dana Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 1.228.497.000,00Rp. 1.228.497.000,00

100%

Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi

Realisasi | Anggaran

Rp. 23.505.000,00Rp. 46.692.000,00

50.34%

Alokasi Dana Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 411.285.559,00Rp. 523.080.000,00

78.63%

Bantuan Keuangan Provinsi

Realisasi | Anggaran

Rp. 1.070.000.000,00Rp. 1.070.000.000,00

100%

Bantuan Keuangan Kabupaten/Kota

Realisasi | Anggaran

Rp. 100.000.000,00Rp. 200.000.000,00

50%

Bunga Bank

Realisasi | Anggaran

Rp. 4.495.654,00Rp. 1.500.000,00

299.71%

APBDesa 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 402.332.645,00Rp. 592.366.324,00

67.92%

Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 1.906.208.276,00Rp. 2.158.249.500,00

88.32%

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 141.700.000,00Rp. 159.880.349,00

88.63%

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 123.474.000,00Rp. 133.550.000,00

92.46%

Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa

Realisasi | Anggaran

Rp. 40.500.000,00Rp. 79.000.000,00

51.27%
Pemerintah Desa

PARMAN

Kepala Desa

HERI SUSILO AMIN, S.Pd.,Si.

Sekretaris Desa

SUBKHI NURMAHFUDIN

Kaur Keuangan

FATKHUR ROHMAN

Kaur Perencanaan Pembangunan

MUKHOLIP

Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan

SEPTI ERISTIYANA

Kasi Pemerintahan

JOKO SLAMET, S.Pd.,Gr

Kepala Dusun

SAPANGESTU

Kepala Dusun

HERI PRASTYO, S.IP.

Kepala Dusun

KUAT AL SLAMET

Kepala Dusun

MISYONO

Staff

LENI NUR LAELI

Staff