Gotong Royong Madukoro: Revitalisasi Makam Kiyai Muhammad Yaakub
Upaya Meluruskan Akidah dan Mempererat Kebersamaan Warga Candimulyo
Candimulyo, Wonosobo 16 November 2025
Dusun Madukoro, Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Wonosobo, kini diliputi semangat kebersamaan yang tinggi. Warga dusun ini bergotong royong memugar makam Kiyai Muhammad Yaakub, tokoh yang sangat dihormati dan diyakini sebagai pelopor penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Revitalisasi ini mendesak dilakukan setelah sebuah pohon beringin berusia ratusan tahun yang melindungi makam tersebut tumbang akibat cuaca ekstrem pada pertengahan Agustus lalu. Peristiwa alam ini merusak struktur makam hingga hampir hancur.
Dokumentasi awal gotong royong pembersihan puing Makam Kiyai Panjul.
Hanya berselang beberapa hari setelah musibah pohon tumbang, puluhan warga Madukoro segera bergerak. Pada 16 Agustus 2025, mereka bekerja sama membersihkan puing-puing sisa reruntuhan dan membongkar sisa bangunan yang rusak. Aksi spontan ini adalah bukti rasa hormat yang mendalam kepada leluhur. Puncaknya, pada Jumat, 14 November 2025, pembangunan baru makam tokoh yang akrab disapa Kiyai Panjul ini resmi dimulai. Peletakan batu pertama dilakukan bersama oleh perwakilan warga, sebagai simbol harapan dan tekad yang kuat.
Tokoh Utama Kiyai Panjul
Kiyai Muhammad Yaakub (Mbah Kiyai Panjul) adalah tokoh utama dalam sejarah Dusun Madukoro, diyakini sebagai pembawa ajaran Islam pertama di wilayah ini. Penghormatan terhadap beliau menjadi dasar identitas keagamaan masyarakat yang erat dengan budaya lokal.
Proyek revitalisasi ini membawa misi yang lebih luas dari sekadar membangun kembali fisik makam. Tujuannya adalah meluruskan pemahaman akidah Islam yang benar di tengah masyarakat. Untuk menghilangkan kesan seram dan menegaskan bahwa makam bukanlah tempat untuk menyembah atau memohon pertolongan (menghindari kesyirikan), makam Kiyai Panjul rencananya akan dibangun dengan model gazebo terbuka. Konsep ini dipilih secara sengaja untuk menghilangkan praktik-praktik yang bertentangan dengan tauhid.
Makna Ziarah Sesuai Ajaran Islam
✓Doa & Ampunan: Mendoakan almarhum, memohon rahmat dan ampunan.
✓Pengingat Kematian: Momen refleksi diri tentang kefanaan hidup.
✓Mengambil Pelajaran (Ibrah): Merenungi keteladanan para salihin.
✓Meneladani Kebaikan: Melanjutkan estafet amar ma'ruf nahi munkar.
Tujuan Revitalisasi Makam Kiyai Panjul
✓Penghormatan Murni: Jauh dari unsur kesyirikan.
✓Edukasi Akidah: Meluruskan pemahaman Islam yang benar.
✓Membangun Kebersamaan: Menyatukan warga lintas generasi.
Kontribusi Komunitas dalam Proyek Revitalisasi
Tenaga & Waktu (55%)
Material & Dana (30%)
Tenaga Ahli & Koordinasi (15%)
Visualisasi sederhana ini menggambarkan proporsi kontribusi warga dalam proyek pembangunan kembali makam.
Dengan dimulainya proses pembangunan, makam Kiyai Panjul diharapkan segera berdiri tegak kembali dan menjadi pusat edukasi spiritual yang efektif. Tempat ini diharapkan mampu memurnikan pemahaman keagamaan, menginspirasi generasi muda, dan mempererat persatuan seluruh warga lintas usia dalam bingkai tauhid yang kokoh. Ini adalah langkah progresif yang sangat penting untuk meluruskan pemahaman masyarakat sekitar.
Ini adalah kisah tentang bangkitnya situs bersejarah yang sekaligus membangkitkan semangat kebersamaan. Merangkai ulang makna sejarah melalui lensa ajaran Islam yang benar, dan mempererat tali persaudaraan setiap warganya.
Desa Candimulyo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
PLATFORM VIDEO DESA CANDIMULYO
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.
Desa Candimulyo Berusaha Membangun Akses Informasi yang Transparan dan Edukatif.