Candimulyo.desa.id - Dalam Islam, kedudukan perempuan dianggap mulia dan setara dengan laki-laki dalam hal ibadah, iman, dan tanggung jawab mereka. Islam mengakui hak-hak perempuan dan melindungi kelemahan mereka. Al-Quran menekankan pentingnya saling tolong-menolong antara laki-laki dan perempuan dalam beriman dan beramal saleh. Perempuan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah berdasarkan amal perbuatan mereka. Islam juga menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan memberikan akses yang sama untuk belajar dan mencari pengetahuan.
Dalam masyarakat Arab sebelum Islam, perempuan seringkali tidak dihargai dan dianggap sebagai penyebab segala macam penyakit dan musibah. Namun, Islam datang untuk mengubah pandangan tersebut dan menghargai kedudukan dan harga diri perempuan. Islam melarang praktik penguburan bayi perempuan yang dilakukan pada zaman jahiliyah. Islam menegaskan bahwa perempuan memiliki kedudukan yang mulia dan hak yang sama dengan laki-laki dalam beribadah kepada Allah.
Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai beberapa isu terkait perempuan, seperti kepemimpinan politik. Beberapa ulama berpendapat bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin, sementara yang lain berpendapat bahwa kepemimpinan politik lebih cocok untuk laki-laki. Pendapat ini masih menjadi perdebatan di kalangan cendekiawan Muslim.
Gagasan Kartini dalam konteks perjuangan perempuan Muslim menginspirasi perempuan untuk berani melawan stereotip dan diskriminasi yang mungkin ada dalam masyarakat. Kartini memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan, termasuk dalam hal pendidikan dan kebebasan untuk berkarya di luar rumah. Gagasan-gagasannya tentang emansipasi perempuan memberikan makna kuat bagi kaum perempuan modern, termasuk perempuan Muslim, untuk berani mengejar mimpi dan cita-cita mereka serta mengenyam pendidikan tinggi
Kartini juga memajukan pendidikan perempuan di Indonesia dan berusaha agar perempuan memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam hal pendidikan. Ia mendukung cita-cita agar perempuan tidak hanya berakhir di dapur dan mengurus rumah, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berkarya dan mengembangkan potensi mereka.
Kartini melihat perjuangan emansipasi perempuan sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas untuk memperoleh kebebasan, otonomi, persamaan pendidikan, dan persamaan hukum. Meskipun gagasan-gagasannya tidak secara khusus berkaitan dengan pandangan Islam, perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan telah memberikan dampak positif bagi perempuan Muslim di Indonesia. Kartini menjadi sosok inspiratif yang mendorong perempuan Muslim untuk mengembangkan potensi mereka, berjuang untuk hak-hak mereka, dan mencapai kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan
Dalam kesimpulannya, Islam mengakui kedudukan perempuan yang mulia dan memberikan hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam beribadah dan kehidupan sehari-hari. Islam menekankan pentingnya saling menghormati dan saling tolong-menolong antara laki-laki dan perempuan dalam mencapai tujuan hidup yang harmonis dan damai.