Mencari tahu kapan persisnya gotong royong berakar di Candimulyo, sama sulitnya dengan menghitung bintang di langit malam. Namun, dari cerita para sesepuh desa, tradisi ini sudah ada jauh sebelum listrik menerangi rumah-rumah warga. Gotong royong lahir dari kesadaran bahwa hidup di lingkungan yang penuh tantangan, membutuhkan bahu-membahu agar semua bisa bertahan dan sejahtera.
Dulu, ketika teknologi belum secanggih sekarang, gotong royong menjadi solusi untuk berbagai masalah. Membangun rumah, membuka lahan pertanian, hingga menggelar acara pernikahan, semua dilakukan bersama-sama. Kaum pria bahu-membahu menebang kayu dan mendirikan tiang, sementara kaum wanita menyiapkan hidangan untuk para pekerja. Semangat kebersamaan ini menciptakan ikatan sosial yang kuat, menjadikan Candimulyo sebagai sebuah keluarga besar.
Zaman boleh berubah, teknologi boleh semakin canggih, namun semangat gotong royong di Candimulyo tetap membara. Memang, bentuknya mungkin sedikit berbeda dengan dulu. Jika dulu gotong royong lebih banyak dilakukan secara fisik, kini gotong royong juga mewujud dalam bentuk ide, sumbangan dana, dan partisipasi aktif dalam kegiatan desa.
Contohnya, saat membangun jalan desa, warga tak hanya ikut serta mengangkat batu dan semen, tetapi juga memberikan ide-ide kreatif agar jalan tersebut bisa lebih bermanfaat bagi semua. Atau, ketika ada warga yang terkena musibah, seluruh desa akan bergerak memberikan bantuan, baik berupa materi maupun dukungan moral.
Bagi masyarakat Candimulyo, gotong royong bukan sekadar kerja bakti atau kegiatan sosial semata. Lebih dari itu, gotong royong adalah filosofi hidup yang mengajarkan tentang pentingnya kebersamaan, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Gotong royong adalah wujud nyata dari rasa memiliki terhadap desa, rasa cinta terhadap sesama, dan keinginan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.
Tentu saja, menjaga tradisi gotong royong di tengah gempuran modernisasi bukanlah perkara mudah. Namun, masyarakat Candimulyo memiliki cara tersendiri untuk memastikan api gotong royong tetap menyala. Salah satunya adalah dengan menanamkan nilai-nilai gotong royong sejak dini kepada generasi muda.
Anak-anak diajarkan untuk saling membantu dalam belajar, berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan, dan menghormati orang yang lebih tua. Dengan demikian, diharapkan generasi muda Candimulyo akan tumbuh menjadi individu yang peduli, bertanggung jawab, dan memiliki semangat gotong royong yang tinggi.
Desa ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong masih relevan dan mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat. Candimulyo adalah potret Indonesia yang sesungguhnya, di mana kebersamaan dan kepedulian menjadi kekuatan utama untuk membangun bangsa.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Wonosobo, jangan lupa mampir ke Candimulyo. Rasakan sendiri kehangatan keramahan warganya, saksikan bagaimana mereka bahu-membahu membangun desa, dan belajar dari kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Siapa tahu, Anda akan terinspirasi untuk membawa semangat gotong royong ini ke lingkungan Anda sendiri.
PLATFORM
Desa Candimulyo memanfaatkan berbagai platform media, diantaranya Website, media sosial Facebook, Instagram, Youtube dan Tiktok untuk menyampaikan fragmen program kegiatan sebagai sarana edukasi, sosialisasi advokasi dan intervensi program. Dengan menggunakan media analog dan digital, Desa Candimulyo berharap dapat menjangkau lebih luas, membangun sinergitas, aksesibilitas publik dan memaksimalkan program.