POS PEMULIHAN GIZI (POS PG)
Tujuan:
- Memulihkan status gizi balita gizi kurang/kurus dan ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis).
- Memberikan intervensi gizi terpadu berbasis keluarga dan komunitas.
STRUKTUR PELAKSANAAN
- Sasaran Peserta
- Balita (6–59 bulan) dengan:
- Berat Badan/Tinggi Badan (TB) rendah (z-score <-2 SD).
- Gizi buruk (jika ada, dirujuk ke Puskesmas).
- Ibu hamil dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) <23,5 cm.
- Keluarga risiko stunting yang terdata di Posyandu.
- Lokasi Kegiatan
- Posyandu atau balai desa yang mudah diakses.
- Dapur umum (jika ada) untuk penyiapan PMT.
- Frekuensi Kegiatan
- 1–2 kali/minggu selama 3–6 bulan (tergantung kondisi anak).
- Setiap bulan: Pemantauan berat/tinggi badan oleh kader.
INTERVENSI GIZI DI POS PG
- Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
- Contoh Menu:
- Bubur fortifikasi: Beras + kacang hijau + ikan lele tumbuk.
- Telur rebus + ubi kuning.
- Sayur bayam/kangkung dengan minyak kelapa (untuk penyerapan vitamin A).
- Aturan:
- 500–700 kkal/hari untuk balita.
- Protein 15–20 gram/hari (contoh: 1 butir telur = 6 gram protein).
- Edukasi Gizi Keluarga
- Materi:
- Pola makan bergizi ("Isi Piringku").
- Hygiene sanitasi (cuci tangan, kebersihan dapur).
- Pemanfaatan pekarangan (tanam kangkung, ternak lele).
- Pemantauan Kesehatan
- Pengukuran rutin:
- Berat badan (tiap minggu).
- Tinggi badan (tiap bulan).
- Buku KIA sebagai alat pencatatan.
PERAN POKJA KB ABHINAYA
- Koordinator:
- Bekerja sama dengan Puskesmas Kertek 2 untuk pelatihan kader.
- Mengajukan Dana Desa untuk biaya operasional (bahan makanan, alat timbang).
- Kader Pos PG:
- Mendistribusikan PMT.
- Mencatat perkembangan peserta.
- Keluarga:
- Hadir rutin ke Pos PG.
- Menerapkan pola makan sehat di rumah.
CONTOH JADWAL KEGIATAN POS PG
Hari
|
Kegiatan
|
Penanggung Jawab
|
Senin
|
Pemantauan BB/TB + PMT
|
Kader Posyandu
|
Kamis
|
Demo masak + edukasi gizi
|
Pokja KB & Puskesmas
|
INDIKATOR KEBERHASILAN
- Peningkatan berat badan balita (min. 0,5 kg/bulan).
- Perbaikan status gizi (z-score naik ke kategori normal).
- Keterlibatan aktif keluarga (kehadiran >80%).
TINDAK LANJUT
- Jika ada balita tidak menunjukkan perbaikan, rujuk ke Puskesmas/Pusat Rehabilitasi Gizi.
- Libatkan tokoh masyarakat (kiai, kepala desa) untuk dukungan sosial.
Dengan Pos PG, pemulihan gizi bisa dilakukan secara mandiri di desa!