Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih mendorong agar di setiap desa memiliki data kependudukan, hal tersebut disampaikan kepada peserta Orientasi Pengelola Rumah Data Kependudukan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), penyuluh Keluarga Berencana (PKB), kader pengelola rumah data kependudukan yang berasal dari kabupaten Wonosobo, Kota Semarang, Klaten, Kota Surakarta, Kebumen, Pemalang dan Sukoharjo di hotel Novotel Semarang. Rabu (28/02/2024)
Dalam arahanya. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah menyampaikan. “Ketersediaan data kependudukan sangat penting. Dari sana kita dapat melihat pergeseran dinamika kependudukan yang ada, apa yang dibutuhkan di dalam dinamikanya. Inilah yang nanti menjadi dasar kebijakan atau keputusan di desa/kelurahan untuk memecahkan permasalahan yang mengemuka saat itu. Seperti, percepatan penurunan kemiskinan ekstrim yang tentunya sangat beririsan dengan penurunan stunting dan upaya menaikan indeks pembangunan keluarga. Oleh karenanya kita harus mengupayakan data di setiap desa memiliki sistem pengelolaan data yang baik”.
Dalam era modern, digitalisasi telah menjadi bagian tak terpisahkan, termasuk dalam penyajian informasi bahkan pengurusan surat-surat dan administrasi. Kehadiran rumah dataKu, Desa Cantik, Sistem Informasi Desa (SID) / OpenSID Sistem Informasi Desa (SID) sebagaimana yang dimiliki desa Candimulyo yang dioerientasikan untuk membantu masyarakat desa untuk mendekatkan akses informasi, akses data, pelayanan pengurusan administrasi. Selain itu, data kependudukan dan digitalisasi kependudukan sangat penting untuk perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, dan intervensi permasalahan kependudukan di tingkat mikro. Dengan memiliki data kependudukan yang akurat, desa dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memudahkan pengambilan keputusan terkait pembangunan di desa.