Bidan desa dibantu dengan kader Posyandu desa Candimulyo menyelenggarakan imuniasasi rutin lengkap bertempat di Polindes desa Candimulyo. Selasa (19/03/2024). Imunisasi rutin lengkap sangat penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya. Imunisasi rutin lengkap ini terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan. Imunisasi dasar meliputi imunisasi BCG, imunisasi Hepatitis B, imunisasi Polio, imunisasi DPT, imunisasi Campak, dan imunisasi HiB. Imunisasi lanjutan diperlukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal
Imunisasi Rutin Anak
Imunisasi rutin pada anak sangat penting untuk melindungi mereka dari penyakit berbahaya. Imunisasi rutin lengkap dapat dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan. Berikut adalah daftar pemberian imunisasi rutin lengkap untuk anak:
- Imunisasi BCG mencegah tuberkulosis.
- Imunisasi Hepatitis B mencegah infeksi virus hepatitis B.
- Imunisasi Polio mencegah polio.
- Imunisasi DPT mencegah difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus.
- Imunisasi Campak mencegah campak.
- Imunisasi HiB mencegah penyakit radang selaput otak (meningitis), pneumonia, dan radang saluran pendengaran atau telinga.
Pemberian imunisasi rutin lengkap ini dilakukan sejak dini agar anak terhindar dari penyakit-penyakit tersebut
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal.
Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
Untuk imunisasi lanjutan, bayi bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR), kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR), kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).
Vaksin Hepatitis B (HB) diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati. Imunisasi BCG diberikan guna mencegah penyakit tuberkulosis.
Imunisasi Polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna.
Imunisasi Campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak. Imunisasi MR diberikan untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella.
Rubella pada anak merupakan penyakit ringan, namun apabila menular ke ibu hamil, terutama pada periode awal kehamilannya, dapat berakibat pada keguguran atau bayi yang dilahirkan menderita cacat bawaan, seperti tuli, katarak, dan gangguan jantung bawaan.
Vaksin DPT-HB-HIB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru) dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.
Agar terbentuk kekebalan masyarakat yang tinggi, dibutuhkan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan yang tinggi dan merata di seluruh wilayah, bahkan sampai tingkat desa. Bila tingkat kekebalan masyarakat tinggi, maka yang akan terlindungi bukan hanya anak-anak yang mendapatkan imunisasi tetapi juga seluruh masyarakat.