Perpustakaan Desa (Perpusdes) dapat menjadi tempat inklusif yang mendukung pembinaan dan pengembangan generasi muda di desa. Selain sebagai tempat membaca buku, perpustakaan juga dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan mengembangkan program literasi yang berdampak pada peningkatan usaha ekonomi produktif warga sekitar
Dalam konteks inklusif, perpustakaan desa dapat bekerja sama dengan dinas atau instansi terkait untuk membuka pelatihan usaha ekonomi produktif. Hal ini dapat memberikan kesempatan kepada remaja dan generasi muda desa untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan dalam bidang usaha yang dapat meningkatkan perekonomian mereka.
Selain itu, perpustakaan desa juga dapat menjadi wahana bagi kreativitas dan seni anak-anak. Misalnya, perpustakaan dapat menyelenggarakan kegiatan pelatihan drumband bagi anak-anak. Kegiatan ini tidak hanya akan mengembangkan keterampilan motorik halus anak-anak, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan diri melalui seni musik dan pertunjukan.
Dengan demikian, perpustakaan desa dapat menjadi tempat inklusif yang mendukung pembinaan dan pengembangan generasi muda desa. Melalui berbagai kegiatan seperti pelatihan usaha ekonomi produktif, pelatihan drumband, dan lomba mewarnai anak, perpustakaan desa dapat memberikan kesempatan kepada remaja dan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas, dan minat mereka.