Pemberian tambahan asupan gizi bagi balita dengan status gizi kurang merupakan langkah penting dalam memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, prevalensi balita wasting sebesar 7,7% dan balita stunting 21,6%. Masalah gizi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan asupan makanan bergizi dan seringnya terinfeksi penyakit. Oleh karena itu, pemberian makanan tambahan pemulihan (PMT) dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai pembelajaran bagi ibu dari balita sasaran. PMT pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan lokal, hanya dikonsumsi oleh balita gizi buruk dan sebagai tambahan makanan sehari-hari, bukan sebagai makanan pengganti makanan utama.
Faktor sosial ekonomi juga dapat memengaruhi status gizi balita, sehingga program PMT menjadi penting dalam menangani masalah gizi kurang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat melalui perbaikan pola konsumsi makanan. Selain itu, kegiatan ini juga dapat melibatkan kader PMT dan bidan desa untuk memberikan edukasi kepada ibu balita tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang.
Pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang juga dapat dilakukan melalui program pemberian makanan tambahan pemulihan yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI. Program ini bertujuan untuk memulihkan status gizi balita yang mengalami masalah gizi, seperti gizi kurang dan stunting, melalui pemberian makanan tambahan yang dimodifikasi sesuai kebutuhan gizi balita.
Dengan demikian, pemberian tambahan asupan gizi bagi balita dengan status gizi kurang merupakan bagian penting dari upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan balita di desa Candimulyo